Breaking News

Kamis, 10 November 2016

PRASASTI ANJUK LADANG

          Prasasti Anjuk ladang berangka tahun 859 saka atau 937M. menurut JG.de Casparis, penduduk desa Anjuk ladang mendapat anugerah raja dikarenakan berjasa membantu pasukan raja di bawah pimpinan Pu Sindok untuk menghalau serangan tentara Malayu (sumatera) ke Mataram Kuno yang pada saat itu telah bergerak sampai dekat Nganjuk. atas jasanya yang besar, maka Pu Sindok kemudian diangkat menjadi raja dan masyarakat nganjuk yang telah berjasa membantu Pu Sindok mendapatkan hadiah tanah perdikan dan prasasti “anjuk ladang” yang berarti anjuk = kemenangan ladang-daerah/wilayah.

“Raja Pu Sindok telah memerintahkan agar tanah sawah kakatikan (?) di Anjukladang dijadikan sima dan dipersembahkan kepada bhatara di sang hyang prasada kabhaktyan di Sri Jayamerta, dharmma dari samgat Anjukladang”.
           Beberapa bagian prasasti ini telah aus sehingga tidak dapat terbaca seluruhnya, terutama pada bagian atas prasasti. Dari beberapa tulisan yang tidak mengalami aus didapatkan keterangan bahwa "Raja Pu Sindok telah memerintahkan agar tanah sawah kakatikan (?) di Anjukladang dijadikan sima dan dipersembahkan kepada bathara di sang hyang prasada kabhaktyan di Sri Jayamerta, dharma dari Samgat Anjukladang". Selain itu, prasasti ini juga berisi tentang adanya sebuah bangunan suci. Dalam makalahnya yang berjudul Some Notes on Transfer of Capitals in Ancient Sri Lanka and Southeast Asia, de Casparis mengatakan bahwa dalam prasasti itu disebutkan bahwa Raja Pu Sindok mendirikan tugu kemenangan (jayastambha) setelah berhasil menahan serangan raja Malayu, dan pada tahun 937 M, tunggu tersebut digantikan oleh sebuah candi. Kemungkinan besar bangunan suci yang disebutkan dalam prasasti ini adalah bangunan Candi Lor yang terbuat dari bata yang terletak di Desa Candirejo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed Template By Blogger Templates - Powered by Sagusablog