a.
Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu
sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan
budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena
sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan
cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,
hukum, dan budaya). IPS atau studi sosial merupakan bagian dari kurikulum
sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial:
sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan
psikologi sosial.
Geografi,
sejarah, dan antropologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki keterpaduan yang
tinggi. Pembelajaran geografi memberikan kebulatan wawasan yang berkenaan
dengan wilayah-wilayah, sedangkan sejarah memberikan wawasan berkenaan dengan
peristiwa-peristiwa dari berbagai periode. Antropologi meliputi studi-studi
komparatif yang berkenaan manusia dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur
sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekspresi dan
spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih. Ilmu
politik dan ekonomi tergolong ke dalam ilmu-ilmu tentang kebijakan pada
aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan. Sosiologi dan
psikologi sosial merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti konsep peran,
kelompok, institusi, proses interaksi dan kontrol sosial. Secara intensif
konsep-konsep seperti ini digunakan ilmu-ilmu sosial dan studi-studi sosial.
IPS
adalah telaah tentang manusia dalam hubungan sosialnya atau kemasyarakatannya.
Manusia sebagai makhluk sosial akan mengadakan hubungan sosial dengan
sesamanya, mulai dari keluarga sampai masyarakat global. Hal ini sebagaimana
diungkap oleh Nursid Sumaatmadja (2007:13) bahwa setiap orang sejak lahir,
tidak terpisahkan dari manusia lain. Selain berinteraksi dengan sesama, manusia
juga berinteraksi dan memanfaatkan lingkungan alam, serta harus
mempertanggungjawabkan semua tindakan sosialnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Jadi, mata pelajaran
IPS dapat dipahami sebagai mata pelajaran di sekolah yang dirumuskan atas dasar
realitas dan fenomena sosial yang diorganisasikan dengan satu pendekatan interdisipliner,
multidipliner atau transdisipliner dari Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora. UU
No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dijelaskan bahwa IPS di
SMP merupakan bahan kajian yang wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar
dan menengah, antara lain mencakup geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi
yang dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
analisis peserta didik terhadap kondisi sosial masyarakat (Depdiknas RI, 2003).
b. Karakteristik Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial
1) IPS dibelajarkan dengan
menggunakan geografi sebagai platform
2) IPS merupakan gabungan dari
unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan,
sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama (Numan Soemantri,
2001).
3) KI dan KD IPS berasal dari
struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas
sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau tema tertentu.
4) KI dan KD IPS juga menyangkut
berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan
multidisipliner.
5) KI dan KD dapat menyangkut
peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat,
kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah
sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan
kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan.
c.
Tujuan Pembelajaran IPS
Pada
kurikulum 2013 tujuan pembelajaran IPS dinyatakan seperti:
1) IPS dikembangkan sebagai mata
pelajaran integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin
ilmu, sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan
berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan
bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam. Disamping itu, tujuan
pendidikan IPS menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya, semangat
kebangsaan, patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam
ruang atau space wilayah NKRI.
2) Muatan pembelajaran di Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah yang berbasis pada konsep-konsep terpadu
dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS).
3) Pada hakikatnya IPS
dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam bentukintegrated social studies.
Muatan IPS berasal dari sejarah, ekonomi, geografi, dan sosiologi. Mata
pelajaran ini merupakan program pendidikan yang berorientasi aplikatif,
pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu,dan
pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan
alam.
4) Tujuan pendidikan IPS
menekankan pada pemahaman tentang bangsa, semangat kebangsaan,patriotisme,dan
aktivitas masyarakat dibidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
5) Pendidikan IPS menggunakan
pendekatan trans-disciplinarity di mana batas-batas disiplin ilmu tidak
lagi tampak secara tegas dan jelas,karena konsep- konsep disiplin ilmu berbaur
dan/atau terkait dengan permasalahan- permasalahan yang dijumpai di sekitarnya.
Kondisi tersebut memudahkan pembelajaran IPS menjadi pembelajaran yang
kontekstual.
6)
Pembelajaran IPS diintegrasikan melalui konsep ruang, koneksi antar ruang, dan
waktu. Ruang adalah tempat dimana manusia beraktivitas, koneksi antar ruang menggambarkan mobilitas manusia antara satu
tempat ketempat lain,dan waktu menggambarkan masa dimana kehidupan manusia itu
terjadi.
Tujuan pendidikan
menekankan pada pemahaman tentang IPS menggunakan pendekatan trans-disciplinarity
di mana batas-batas disiplin ilmu tidak lagi tampak secara tegas dan jelas,
karena konsep-konsep disiplin ilmu berbaur dan/atau terkait dengan
permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya. Kondisi tersebut
memudahkan pembelajaran IPS menjadi pembelajaran yang kontekstual
diintegrasikan melalui konten.
d.
Konsep Pembelajaran Terpadu dalam IPS
Pendekatan
pembelajaran terpadu dalam IPS sering disebut dengan pendekatan interdisipliner.
Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu sistem
pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun
kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip
secara holistik dan otentik (Depdikbud, 1996:3). Salah satu di antaranya adalah
memadukan KD. Melalui pembelajaran terpadu peserta didik dapat memperoleh
pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima,
menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya.
Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai
konsep yang dipelajari.
Pada
pendekatan pembelajaran terpadu, program pembelajaran disusun dari berbagai
cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial. Pengembangan pembelajaran terpadu, dalam
hal ini, dapat mengambil suatu tema dari suatu cabang ilmu tertentu, kemudian
dilengkapi, dibahas, diperluas, dan diperdalam dengan cabang-cabang ilmu yang
lain.
Tema dapat dikembangkan
dari isu, peristiwa, dan permasalahan yang berkembang. Bisa membentuk
permasalahan yang dapat dilihat dan dipecahkan dari berbagai disiplin atau
sudut pandang, contohnya banjir, pemukiman kumuh, potensi pariwisata, IPTEK,
mobilitas sosial, modernisasi, revolusi yang dibahas dari berbagai disiplin
ilmu-ilmu social.
e. Lingkup Materi atau Muatan Pembelajaran IPS
Muatan pembelajaran di SMP/MTs yang berbasis pada konsep-konsep terpadu dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah Mata Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Pada hakikatnya IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam bentuk integrated sciences dan integrated social studies. Muatan muatan IPS berasal dari sejarah, ekonomi, geografi, dan sosiologi.
e. Lingkup Materi atau Muatan Pembelajaran IPS
Muatan pembelajaran di SMP/MTs yang berbasis pada konsep-konsep terpadu dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah Mata Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Pada hakikatnya IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam bentuk integrated sciences dan integrated social studies. Muatan muatan IPS berasal dari sejarah, ekonomi, geografi, dan sosiologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar